Jumat, 03 Agustus 2012

Jawaban ujian PJJ menurut saya



SOAL – 1
Terdapat 2 model pembelajaran Pendidikan Tatap Muka dan Pendidikan Jarak Jauh. Tentunya kedua model tersebut memiliki beberapa perbedaan.
Perbedaan dari sisi Pengajar (Guru/Dosen)
variabel
Pendidikan Tatap Muka
PJJ
Registrasi
Pengajar terikat waktu
Pengajar bebas memilih waktu
Pemilihan program
Terpaket pengajar harus mengambil seluruh jadwa yang di ajarnya
Pengajar bebas memilih sesuai kebutuhan
Proses pembelajaran
Terikat jadwal pertemuan tatap muka
Bebas menentukan jadwal mengajar
Pendekatan pembelajaran
Dominan tatap muka
Dominan Jarak jauh
Jumlah peserta didik
Terbatas
Masal

Peredaan dari sisi peserta didik (siswa/mahasiswa)
variabel
Pendidikan Tatap Muka
PJJ
Registrasi
Peserta didik terikat waktu
Peserta didik  bebas memilih waktu
Pemilihan program
Terpaket, peserta didik  harus mengambil seluruh mata kuliah
Peserta didik bebas memilih sesuai kebutuhan
Proses pembelajaran
Terikat jadwal pertemuan tatap muka di bawah bimbingan pengajar
Bebas menentukan jadwal belajar dan tatap muka dengan tutor
Pendekatan pembelajaran
Dominan tatap muka
Dominan Jarak jauh
Jumlah peserta didik
Terbatas
Masal

Bahan ajar yang digunakan
variabel
Pendidikan Tatap Muka
PJJ
media
Pengajar maupun pendidik menggunakan media yang ada, yang sudah di sediakan di ruanglingkup tempat pengajar mengajar, tempat pendidik belajar
Pengajar maupun pendidik menggunakan media yang berbasis ICT untuk menunjang pembelajaran PJJ
bahan
Pendidik mendapatkan bahan ajar yang di fokuskan mengikuti kurikulum pendidikan
Pendidik dapat memilih atau menentukan tingkatan ilmu pendidikannya sesuai dengan tingkatan ilmunya masing masing


SOAL – 2
Peranan media pembelajaran sangat menentukan keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran  model PJJ.
kriteria yang dibutuhkan dari sebuah media pembelajaran agar dapat memenuhi kebutuhan proses belajar  mengajar dalam PJJ ialah

1.      Access (aksesibilitas) Maksud dari akses terhadap media adalah adanya ketersediaan dan kemudahan memperoleh atau menggunakan media. Akses terhadap media ini harus dilihat dari dua sisi, yaitu: sisi institusi penyelenggara PJJ dan sisi peserta didik/calon peserta didik. Dalam PJJ seberapapun pentingnya bahan ajar yang akan disampaikan, dan betapapun baiknya teknik penyampaiannya, akan menjadi sia-sia apabila peserta didik tidak dapat menerimanya, hanya karena mereka tidak mempunyai akses terhadap media yang membawa bahan ajar tersebut. Akses terhadap penggunaan media oleh institusi PJJ juga menjadi pertimbangan dalam pemilihan media. Pengertia akses disini adalah ketersediaan sarana yang mendukung pengembangan maupun penggunaan media tertentu, baik yang berasal dari dalam dan luar institusi penyelenggara PJJ.

2.      Costs (biaya) Dalam menentukan pilihan mengenai media apa yang akan digunakan dalam PJJ, faktor biaya merupakan faktor yang tidak bisa dihindarkan. Banyak orang berpikir bahwa PJJ berarti penyelenggaraan pendidikan dengan biaya murah, hal ini bisa saja benar tetapi bisa juga tidak. Murah tidaknya penyelenggaraan PJJ tergantung pada media apa yang digunakan dan berapa banyak jumlah peserta didiknya. Misalnya, sebuah institusi PJJ memilih menggunakan video interaktif. Penggunaan media ini akan terhitung mahal apabila digunakan untuk peserta didik yang berjumlah sedikit, sebaliknya apabila jumlah peserta didiknya banyak, maka biayanya akan menjadi lebih murah. Walaupun faktor biaya ini sangat penting untuk dipertimbangkan dalam menentukan media yang akan digunakan, Bates (1995) mengingatkan bahwa akan sangat berbahaya apabila para perancang PJJ hanya memperhatikan masalah biaya yang dikeluarkan tanpa melihat keuntungan dari penggunaan media yang dipilih.

3.      Teaching and Learning (proses dosenan dan pembelajaran) Maksud dari proses dosenan dan pembelajaran adalah seajuh mana sebuah media mampu membantu proses belajar mengajar, sehingga bisa diketahui media apa yang akan digunakan dalam proses pembelajaran tersebut. Sehingga tidak ada media yang tersedia menjadi sia-sia, karena tidak dipergunakan atau tidak dapat membantu proses pembelajaran.

4.      Interactivity (interaktifitas/komunikasi dua arah) Komunikasi dua arah ini biasanya menggunakan media elektronik orang menyebutnya tutorial elektronik. Akan tetapi penyelenggara PJJ harus mempertimbangkan kesulitan-kesulitan yang ada dalam komunikasi dua arah ini. Sejauh mana sebuah media mampu memberikan komunikasi dua arah dengan memahaminya sehingga bisa terjadi proses belajar mengajar. Penyelenggara harus tahu apakah peserta didik yang ada bisa mengoperasikan media yang digunakan oleh penyelenggara. Karena kendala-kendala teknis seperti ini umumnya menjadi salah satu permasalahan dalam PJJ.

5.       Organisational Issues (permasalahan organisasi) Hal penting yang sangat berpengaruh dalam pemilihan media untuk pembelajaran adalah permasalahan yang ada dalam organisasi, maksudnya bila penyelenggara PJJ akan menggunakan sebuah media dalam pembelajaran harus mendapatkan dukungan dari semua unsur yang ada di organisasi tersebut. Karena sebuah media akan sia-sia jika tidak ada yang bisa mengoperasikannya.

6.       Novelty (kemutakhiran) Media yang akan dipakai sebagai media pembelajaran dianjurkan yang benar-benar mutakhir. Di samping itu media pembelajaran juga harus bisa membuat peserta didik menjadi termotivasi untuk belajar. Keadaan ini bisa terjadi jika media yang digunakan menarik untuk dipakai peserta didik.

7.      Speed (kecepatan) Faktor terakhir yang sangat berperan dalam pemilihan sebuah media adalah faktor kecepatan, maksudnya secanggih apapun media yang dipakai jika penyampaian informasinya lambat, maka informasi tersebut akan tidak berarti. Jadi dalam memilih media pembelajaran penyelenggara PJJ harus bisa memilih media yang mempunyai kecepatan dalam penyampaian informasi.

SOAL – 3
Melalui Permendikbud No.24, PJJ telah diberikan ruang dan payung hukum untuk di kembangkan.
Faktor pendukung  perkembangan PJJ di Indonesia ialah adanya media yang mengfasilitasi terjadinya PJJ, dimana PJJ dapat dilakukan dimana pun kapan pun dan siapa pun. Hal yang paling di utamakan dalam pendukung terjadinya PJJ ialah dengan adanya media ICT, yang saat ini sudah dapat memenuhi kebutuhan untuk melakukan PJJ. Media ICT tersebut diantaranya ialah, media visual, audio, audiovisual, kertas, dll.
Faktor kendala perkembangan PJJ di Indonesia ialah, factor dimana keterbatasan media yang tidak semua peserta PJJ memiliki media yang sama, namun dari itu semua PJJ tetap dapat di lakukan akan tetapi kecil kemungkinan prosses ruang dan waktu akan terhambat, kendala yang biasanya terjadi ialah manajemen ruang dan waktu dimana peserta tidak dapat mengelolanya dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar